Selasa, 22 Mei 2012

BATASAN TA'AT KEPADA ORANG TUA

secara umum kita di perintahkan taat kepada orang tua , wajib bagi kita taat kepada ke dua orang tua , baik yang di perintahkan nya itu sesuatu yang wajib , sunnah atau mubah , demikian pula bila orang tua melarang dari perbuatan yang haram , makruh atau sesuatu yang mubah , maka kita wajib mentaatinya , lebihdari itu kita wajib mendahulukan berbakti kepada orang tua dari pada perbuatan wajib kifayah dan sunnah , mengenai hal di atas , para ulama telah beristimbath dari kisah juraij yang hidup jauh sebelum masa nabi muhammad S.A.W yang di riwayatkan oleh imam bukhori dan muslim yang artinya : di riwayatkan dari abu hurairah R.A ,katanya " seorang yang bernama juraij sdang mengerjakan ibadah di sebuah sauma (tempat ibadah) lalu ibunya datang memanggil nya , "humaid berkata " abu rafi' pernah menerangkan kepadaku mengenai bagaimana abu hurairah meniru gaya ibu juraij ketika memanggil anak nya , sebagimana beliau mendapatkan nya dari rosulullah S.A.W yaitu  dengan meletakkan tangan nya di bagian kepala antara dahi dan telinga serta mengangkat kepala nya ," hai juraij ! aku ibumu , jawablah panggilanku ! ketika itu perempuan tersebut mendapati anak nya sedang shalat ,dengan keraguan juraij berkata kepada diri sendiri , " yaa allah , ibuku atau shalatku " tetapi juraij telah memilih untuk meneruskan shalat nya ,tidak berapa lama selepas itu , perempuan itu pergi untuk yang ke dua kali nya beliau memanggil " hai juraij ! aku ibumu , jawablah panggilan ku ! juraij bertanya lagi pada diri sendiri , yaa allah , ibuku atau shalatku , tetapi beliau masih lagi memilih meneruskan shalat nya ,oleh karena terlalu kecewa akhir nya perempuan itu berkata " yaa allah , sesungguh nya juraij adalah anak ku, aku sudah memanggil nya berulang kali 

READ MORE


namun ternyata ia enggan menjawab nya , yaa allah janganlah engkau matikan ia sebelum ia mendapat fitnah yang di sebabkan oleh perempuan pelacur " pada suatu hari seorang pengembala kambing sedang berteduh di dekat tempat ibadah juraij yang letak nya jauh terpencil dari orang ramai ,tiba-tiba datang seorang permpuan dari sebuah dusun yang juga sedang berteduh di tempat tersebut ,kemudian kedua nya melakukan perbuatan zina,sehingga melahirkan seorang anak  ketika di tanya oleh orang ramai  "anak dari siapakah ini ? permpuan itu menjawab " anak dari penghuni tempat ibadah ini " lalu orang ramai berduyun-duyun datang kepada juraij , mereka membawa besi perajang , mereka berteriak memanggil juraij ,yang pada waktu itu sedang shalat , maka sudah tentu juraij tidak melayani panggilan mereka , akhir nya mereka merobohkan bangunan tempat ibadah nya , tatkala melihat keadaan itu ,juraij keluar  menemui mereka , mereka berkata kepada juraij " tanyalah anak ini " juraij tersenyum ,kemudian mengusap kepala anak tersebut dan bertanya , siapakah bapak mu ? anak itu tiba-tiba menjawab , bapak ku adalah seorang pengembala kambing ,setelah mendengar jawaban jujur dari anak tersebut , mereka keliatan menyesal lalu berkata " kami akan mendirikan tempat ibadah mu yang kami robohkan ini dengan emas dan perak " juraij berkata " tidak perlu ,biarkan ia menjadi debu seperti asal nya " kemudian juraij meninggalkan nya  " (hadist riwayat bukhori dalam kitab fathul baari 6/476, dan muslim 2550 ) 
kisah di atas di ceritakan rosulullah S.A.W ketika sedang menjelaskan tentang tiga orang yang dapat berbicara sewaktu kecil , yang pertama adalah isa bin maryam yang berbicara ketika masih bayi , yang ke dua adalah ashabul ukhdud yang tercantum dalam surat al-buruj dan yang ke tiga adalah kisah jurauj ini , pada hadist ini juraij melihat wajah pelacur karena do'a ibu nya setelah juraij tidak memenuhi panggilan nya dengan sebab tetap mengerjakan shalat sunnah nya , para ulama beristimbat dengan hadist ini , bahwa shalat sunnah harus di batalkan untuk memenuhi panggila ibu .
 dari kisah di atas dapat di ambil pelajaran bahwa taat lepada kedua orang tua harus di dahulukan dari pada ibadah sunnah , lebih di tekankan lagi apabila orang tua kita menyuruh kita untuk melakukan ibadah yang bersifat sunnah atau wajib kifayah (bahjatun nazhirin 1/347) 
ibnu hazm berkata : " tidak bolh jihad kecuali dengan izin kedua orang tua , kecuali kalau musuh itu sudah ada di tengah-tengan kaum muslimin , maka tidak perlu lagi izin " (al-muhalla 7/292 no:922)
kata ibnu qudamah dalam kitab nya al-mughni , beliau mengatakan bahwa izin itu harus di dahulukan dari pada jihad kecuali kalau sudah jelas wajib nya jihad dan musuh sudah berada di tengah-tengan kita , maka di dahulukan jihad fi sabilillah .
para ulama membawakan beberapa hadist bahwa selama jihad tersebut fardhu kifayah , maka harus di dahulukan berbakti kepada orang tua sebagaimana dalam hadist yang di riwayatkan oleh bukhori , muslim , abu dawud , nasa'i dari abdullah bin amr bis ash yang artinya : " seseorang datang kepada rosulullah S.A.W meminta izin untuk jihad , kemudian nabi bertanya : " apakah bapak ibumu masih hidup ? orang itu menjawab "ya" maka kata nabi  " hendaklah kamu berbakti kepada kedua orang tuamu " (hadist riwayat bukhori,muslim 5/2529 , abu dawud 2529 , nasa'i, ahmad 2/165 , 188 ,193 ,221) ada juga hadist yang di riwayatkan oleh muslim (no:2549) dari abdullah bin amr bin ash  yang artinya : "ada yang datang kepada rosulullah S.A.W " yaa rosulullah , aku berbai'at kepadamu untuk hijrah dan berjihad ingin mencari ganjaran dari allah " kata rosulullah " apakah kedua orang tuamu masih hidup ? " apakah engkau mencari ganjaran dari allah ? " orang itu menjawab , "ya" aku mencari ganjaran dari allah  , kata rosululah " kembali kepada kedua orang tua mu , berbuat baiklah kepada kedua nya " rosululah S.A.W menyuruh pulang (hadist riwayat muslim no: 2549)
dalam riwayat lain yang shahih yang di riwayatkan oleh imam abu dawud dan nasa'i di katakan : yang artinya : seseorang datang kepada rosulullah S.A.W dan berkata : " yaa rosulullah ,saya akan berbai'at kepadamu dan berhijrah dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis " kata rosulullah : " kembali kepada orang tua mu dan buatlah kedua nya tertawa sebagaimana engkau telah membuat kedua nya menangis " hadist riwayat abu dawud 2528 , nasa'i dalam kubro , baihaqi dalam hakim 4/152) dalam hadist yang di riwayatkan oleh imam nasa'i dengan sanad yang hasan dari muawiyah bin jaa-himah yang artinya : jaa-himah datang kepada rosulullah S.A.W berkata , " yaa rosulullah , aku ingin perang dan aku datang kepdamu untuk musyawarah " kemudian kata nabi S.A.W " apakah kamu masih mempunyai ibu ? kata orang ini " ibu saya masih hidup " kata nabi "hendaklah kamu tetap berbakti kepada ibumu , karena sesungguh nya surga berada di kedua telapak kaki ibu " (hadist riwayat nasa'i , hakim 2/104 ,4/151 , ahmad 3/329) 
di katakan oleh ibnu qudamah dalam kitab nya al-mughni , beliau mengatakan kenapa rosulullah S.A.W menyebutkan tentang beberapa hadist ini ketika di sebutkan jihad , nabi menyuruh anak ini untuk meminta izin kepada kedua orang tua , kata nabi " sesungguh nya berbakti kepada kedua orang tua adalah fardhu 'ain di dahulukan dari pada fardhu kifayah .

Tidak ada komentar:

selamat datang di komunitas pesantren